Peranan Teknologi Informasi Dalam Dunia Perbankan
Teknologi Informasi Dalam Dunia Perbankan
Sebelum
membahas tentang peran penting teknologi informasi dalam dunia
perbankan terlebih dahulu kita memahami apa sebenarnya teknologi
informasi itu sendiri. Pengertian teknologi informasi menurut beberapa
ahli teknologi informasi :
1.
Teknologi Informasi adalah studi atau peralatan elektronika, terutama
komputer, untuk menyimpan, menganalisa, dan mendistribusikan informasi
apa saja, termasuk kata-kata, bilangan, dan gambar (kamus Oxford, 1995)2.
Teknologi Informasi adalah seperangkat alat yang membantu anda bekerja
dengan informasi dan melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan
pemrosesan informasi (Haag & Keen, 1996)3.
Teknologi Informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer
(software & hardware) yang digunakan untuk memproses atau menyimpan
informasi, melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk
mengirimkan informasi (Martin, 1999)4.
Teknologi Informasi adalah segala bentuk teknologi yang diterapkan
untuk memproses dan mengirimkan informasi dalam bentuk elektronis
(Lucas, 2000)5.
Teknologi Informasi adalah teknologi yang menggabungkan komputasi
(komputer) dengan jalur komunikasi berkecepatan tinggi yang membawa
data, suara, dan video (William & Sawyer, 2003)Secara
keseluruhan IT tidak sekedar berupa teknologi komputer, tetapi juga
mencakup teknologi komunikasi.Dengan kata lain, yang disebut Teknologi
Informasi adalah gabungan antara Teknologi Komputer dan Teknologi
Telekomunikasi Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan
untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun,
menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan
suatu keluaran (Output) informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang
relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan
pribadi, bisnis, dan pemerintahan.Peran Teknologi Informasi Dalam Dunia PerbankanPeran
teknologi informasi bagi dunia perbankan sangatlah penting dan tidak
akan pernah dapat dipisahkan. Karena hampir dari setiap aspek perbankan
mengandalkan teknologi informasi. Teknologi informasi ini mencakup
sebuah perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang
dapat berwujud sebuah komputer atau perangkat lainnya yang digunakan
dalam operasional kegiatan perbankan. Sedangkan pegawai bank yang akan
mengoperasionalkan komputer serta perangkat-perangkat tersebut agar
berjalan sesuai dengan keinginan.Kita
dapat ambil contoh sederahana salah satu dari pemanfaatan teknologi
informasi yakni mesin hitung uang yang digunakan Teller. Teknologi
informasi mengenal adanya input, proses, dan output. Di dalam mesin
hitung uang sebagai inputannya adalah sejumlah uang yang dimasukan
kemudian diproses dengan melakukan penghitungan oleh mesin sedangkan
outputnya adalah sebuah angka dimana merupakan jumlah dari lembar uang
yang dimasukan. Dapat dibayangkan apabila tidak terdapat sebuah mesin
hitung uang di dalam suatu bank.Akan
tetapi kendala yang dialami oleh dunia perbankan dengan penerapan
teknologi informasi ini adalah sangat kompleks serta mahalnya teknologi
informasi, karena sebagian besar teknologi ini masih disuplay oleh
vendor-vendor luar negeri. Untuk sekarang ini mulai banyak vendor –
vendor pribumi yang berani bersaing dalam teknologi informasi ini. Hal
ini manjadi tuntutan bagi perbankan karena mau tidak mau suatu korporasi
yang mempunyai ruang lingkup kerja yang luas ditambah dengan
operasional-operasional yang sangat banyak harus ditunjang dengan suatu
teknologi untuk memudahkan, mengefisienkan dan mengefektifkan kinerja
tersebut. Apalagi dalam dunia perbankan dibutuhkan suatu informasi yang
up to date bagi pihak manajemen menengah ke atas untuk memprediksikan
langkah bisnis yang akan diambil sehingga berbagai kendala yang mungkin
muncul dapat teratasi. Operasional yang real time antar bank juga telah
menjadi tuntutan bagi dunia perbankan, karena hal ini menjadi salah satu
materi bagi pelayanan yang berkompetisi dalam memasarkan produk
perbankan. Pengiriman uang transfer antar bank, outlet-outlet otomasi
(ATM), hal ini menjadi patokan penilaian bagi para nasabah umumnya dalam
melakukan transaksi dalam segi pelayanan. Jadi memang mau tidak mau
bisnis perbankan harus ditunjang keefisienan operasional jika ingin
bersaing di dalam dunianya, dan hal ini harus ditunjang dengan suatu
sistem yang terintegrasi yang termuat dalam suatu teknologi informasi.
Penerapan suatu teknologi informasi menuntut diantaranya sumber daya
manusia yang memadai. Jika sumber daya manusia yang ada tidak menguasai
teknologi tersebut hal ini menjadi suatu pemborosan semata, karena
mahalnya teknologi yang telah dibeli jika tidak terpakai merupakan suatu
hal yang sia-sia.Oleh
karena itu sebelum teknologi tersebut diterapkan, sudah seharusnyalah
kita instropeksi terhadap kemampuan korporasi, apakah cocok teknologi
tersebut diterapkan, apakah sumber daya manusianya memadai, dan apakah
teknologi tersebut mempunyai features yang dapat digunakan dalam jangka
waktu yang lama. Karena penerapan suatu sistem teknologi informasi
merupakan salah satu aktivitas investasi jangka panjang bagi korporasi.
Hal ini sudah sepatutnya menjadi hal yang diperhitungkan dalam dunia
perbankan, sebagai lembaga intermediasi bagi masyarakat, sudah
seharusnya perbankan menjadi “pelayan” yang setia dengan selalu
merealisasikan bentuk-bentuk pelayanan dengan menggunakan teknologi
informasi.
Aplikasi Teknologi Informasi Dalam Bidang PerbankanDalam
dunia perbankan Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah diterapkannya
transaksi perbankan lewat internet atau dikenal dengan Internet
Banking. Beberapa transaksi yang dapat dilakukan melalui Internet
Banking antara lain transfer uang, pengecekan saldo, pemindahbukuan,
pembayaran tagihan, dan informasi rekening.ATM, Automated
Teller Machine atau Anjungan Tunai Mandiri, ini adalah saluran
e-Banking paling populer yang kita kenal. Setiap kita pasti mempunyai
kartu ATM dan menggunakan fasilitas ATM. Fitur tradisional ATM adalah
untuk mengetahui informasi saldo dan melakukan penarikan tunai. Dalam
perkembangannya, fitur semakin bertambah yang memungkinkan untuk
melakukan pemindah bukuan antar rekening, pembayaran (a.l. kartu kredit,
listrik, dan telepon), pembelian (a.l. voucher dan tiket), dan yang
terkini transfer ke bank lain (dalam satu switching jaringan ATM).
Selain bertransaksi melalui mesin ATM, kartu ATM dapat pula digunakan
untuk berbelanja di tempat perbelanjaan, berfungsi sebagai kartu debit.
Bila kita mengenal ATM sebagai mesin untuk mengambil uang, belakangan
muncul pula ATM yang dapat menerima setoran uang, yang dikenal pula
sebagai Cash Deposit Machine/CDM. Layaklah bila ATM disebut sebagai
mesin sejuta umat dan segala bisa, karena ragam fitur dan kemudahan
penggunaannya.Phone Banking,
ini adalah saluran yang memungkinkan nasabah untuk melakukan transaksi
dengan bank via telepon. Pada awalnya lazim diakses melalui telepon
rumah, namun seiring dengan makin populernya telepon genggam/HP, maka
tersedia pula nomor akses khusus via HP bertarif panggilan flat dari
manapun nasabah berada. Pada awalnya, layanan Phone Banking hanya
bersifat informasi yaitu untuk informasi jasa/produk bank dan informasi
saldo rekening serta dilayani oleh Customer Service Operator/CSO. Namun
profilnya kemudian berkembang untuk transaksi pemindahbukuan antar
rekening, pembayaran (a.l. kartu kredit, listrik, dan telepon),
pembelian (a.l. voucher dan tiket), dan transfer ke bank lain; serta
dilayani oleh Interactive Voice Response (IVR). Fasilitas ini boleh
dibilang lebih praktis ketimbang ATM untuk transaksi non tunai, karena
cukup menggunakan telepon/HP di manapun kita berada, kita bisa melakukan
berbagai transaksi, termasuk transfer ke bank lain.Internet Banking,
ini termasuk saluran teranyar e-Banking yang memungkinkan nasabah
melakukan transaksi via internet dengan menggunakan komputer/PC atau
PDA. Fitur transaksi yang dapat dilakukan sama dengan Phone Banking
yaitu informasi jasa/produk bank, informasi saldo rekening, transaksi
pemindahbukuan antar rekening, pembayaran (a.l. kartu kredit, listrik,
dan telepon), pembelian (a.l. voucher dan tiket), dan transfer ke bank
lain. Kelebihan dari saluran ini adalah kenyamanan bertransaksi dengan
tampilan menu dan informasi secara lengkap tertampang di layar
komputer/PC atau PDA.SMS/m-Banking,
saluran ini pada dasarnya evolusi lebih lanjut dari Phone Banking, yang
memungkinkan nasabah untuk bertransaksi via HP dengan perintah SMS.
Fitur transaksi yang dapat dilakukan yaitu informasi saldo rekening,
pemindahbukuan antar rekening, pembayaran (a.l. kartu kredit, listrik,
dan telepon), dan pembelian voucher. Untuk transaksi lainnya pada
dasarnya dapat pula dilakukan, namun tergantung pada akses yang dapat
diberikan bank. Saluran ini sebenarnya termasuk praktis namun dalam
prakteknya agak merepotkan karena nasabah harus menghapal kode-kode
transaksi dalam pengetikan sms, kecuali pada bank yang melakukan
kerjasama dengan operator seluler, menyediakan akses banking menu - Sim
Tool Kit (STK) pada simcardnya.
Di balik kemudahan e-Banking
tersimpan pula resiko, untuk itu diperlukan pengaman yang baik. Lazimnya
untuk ATM, nasabah diberikan kartu ATM dan kode rahasia pribadi (PIN);
sedangkan untuk Phone Banking, Internet Banking, dan SMS/m-Banking,
nasabah diberikan kode pengenal (userid) dan PIN. Sebagai pengaman
tambahan untuk internet banking, pada bank tertentu diberikan piranti
tambahan untuk mengeluarkan PIN acak/random. Sedangkan untuk SMS
Banking, nasabah diminta untuk meregistrasikan nomor HP yang digunakan.
Dengan
beragamnya kemudahan transaksi via e-Banking, kini pilihan ada di
tangan kita untuk memanfaatkannya atau tidak. Namun mengingat tidak
semua bank menyediakan layanan-layanan tersebut, maka seberapa pintarkah
bank kita? Untuk dapat bertransaksi pintar, kini saatnya memilih bank
pintar kita, tentunya sesuai kebutuhan transaksi.Di
balik kemudahan e-Banking tersimpan pula resiko, untuk itu diperlukan
pengaman yang baik. Lazimnya untuk ATM, nasabah diberikan kartu ATM dan
kode rahasia pribadi (PIN); sedangkan untuk Phone Banking, Internet
Banking, dan SMS/m-Banking, nasabah diberikan kode pengenal (userid) dan
PIN. Sebagai pengaman tambahan untuk internet banking, pada bank
tertentu diberikan piranti tambahan untuk mengeluarkan PIN acak/random.
Sedangkan untuk SMS Banking, nasabah diminta untuk meregistrasikan nomor
HP yang digunakan.Dengan
beragamnya kemudahan transaksi via e-Banking, kini pilihan ada di
tangan kita untuk memanfaatkannya atau tidak. Namun mengingat tidak
semua bank menyediakan layanan-layanan tersebut, maka seberapa pintarkah
bank kita? Untuk dapat bertransaksi pintar, kini saatnya memilih bank
pintar kita, tentunya sesuai kebutuhan transaksi.Di
balik kemudahan e-Banking tersimpan pula resiko, untuk itu diperlukan
pengaman yang baik. Lazimnya untuk ATM, nasabah diberikan kartu ATM dan
kode rahasia pribadi (PIN); sedangkan untuk Phone Banking, Internet
Banking, dan SMS/m-Banking, nasabah diberikan kode pengenal (userid) dan
PIN. Sebagai pengaman tambahan untuk internet banking, pada bank
tertentu diberikan piranti tambahan untuk mengeluarkan PIN acak/random.
Sedangkan untuk SMS Banking, nasabah diminta untuk meregistrasikan nomor
HP yang digunakan.Dengan
beragamnya kemudahan transaksi via e-Banking, kini pilihan ada di
tangan kita untuk memanfaatkannya atau tidak. Namun mengingat tidak
semua bank menyediakan layanan-layanan tersebut, maka seberapa pintarkah
bank kita? Untuk dapat bertransaksi pintar, kini saatnya memilih bank
pintar kita, tentunya sesuai kebutuhan transaksi.erkembangan
Teknologi Informasi (TI) Yang berkembang dewasa ini memberikan banyak
manfaat kepada peradaban manusia di era modern ini. Setiap orang
merasakan dampak dari perkembangan Teknologi Informasi (TI) dari masa ke
masa. Perkembangan Teknologi Informasi (TI) sangat berpengaruh terhadap
kehidupan manusia di masa ini maupun di masa mendatang. Karena
Teknologi Informasi (TI) dapat ditemui di manapun dalam kehidupan
sehari-hari manusia contohnya computer, televisi, telepon seluler, dan
lain-lain. Oleh karena itu manusia di era modern seperti saat ini
dituntut untuk mengetahui dan mengikuti perkembangan Teknologi Informasi
(TI) agar dapat bersaing dalam persaingan yang ketat di era globalisasi
seperti saat ini maupun di masa mendatang. Dalam
dunia bisnis saat ini Teknologi Informasi (TI) sangat bermanfaat karena
semakin memudahkan orang dalam melakukan bisnis. Perkembangan Teknologi
Informasi (TI) sekarang ini sangat berpengaruh dalam dunia bisnis,
perkembangan dunia Teknologi Informasi (TI) yang sangat cepat seperti
yang kita rasakan sekarang ini, membuat dunia bisnis juga berkembang
pesat karena keduanya saling ber-relasi dan saling membutuhkan satu sama
lain. Bahkan sekarang ini hampir setiap orang yang melakukan bisnis
tidak lepas dari Teknologi Informasi (TI). Dan sekarang semakin banyak
dibutuhkan orang-orang yang ahli dalam bidang Teknologi Informasi (TI)
untuk kegiatan bisnis. Bisnis
perbankan sangat mempengaruhi ekonomi dunia saat ini. semenjak
ditemukannya computer pada tahun 1955, Teknologi Informasi (TI)
berkembang sangat cepat, perkembangan Teknologi Informasi (TI) sangat
bermanfaat dalam dunia perbankan. Semenjak itu dunia perbankan
berkembang sangat cepat dengan memanfaatkan Teknologi Informasi (TI).
Pada awalnya dunia perbankan hanya sebagai jasa tempat penukaran uang
(money changer). Lalu kemudian berkembang lagi menjadi tempat penitipan
uang, yang saat ini dikenal sebagai kegiatan simpanan (tabungan).
Kemudian berkembang lagi sebagai tempat peminjaman uang. Dan masih terus
berkembang hingga saati ini. Sekarang dunia perbankan telah berkembang
bersama Teknologi Informasi (TI) dan hasilnya adalah seperti yang kita
lihat sekarang ini, contohnya adalah E-banking dan lain-lain.
2. Perkembangan Teknologi Informasi (TI) Dalam Dunia Perbankan
eperti
yang kita lihat sekarang ini Teknologi Informasi (TI) sangat cepat
berkembang dan semakin dibutuhkan oleh semua kalangan masyarakat. Dalam
hal ini perbankan, pada awalnya Bank di bentuk bukan seperti sekarang
ini yang seperti kita lihat sekarang. Pada awalnya bank hanya sebuah
jasa yang melayani penukaran uang, kemudian berkembang lagi menjadi
tempat penitipan uang (tabungan), lalu berkembang lagi menjadi tempat
peminjaman uang. Awal kegiatan perbankan dimulai dari zaman babylonia
kemudian terus berkembang ke zaman yunani kuno dan romawi. Hingga
akhirnya terus berkembang sampai ke daratan eropa, dan akhirnya
berkembang sampai ke Asia Barat yang dibawa oleh para pedagang Eropa,
dan terus berkembang hingga kegiatan perbankan ini menyebar ke seluruh
dunia, terutama daerah jajahan Eropa. Dewasa
ini bank bukan hanya sebagai tempat penukaran, penitipan, maupun
peminjaman uang. Saat ini bank berkembang menjadi lebih besar lagi
bahkan sekarang ini mempengaruhi ekonomi masyarakat dalam tingkat
nasional, maupus dalam tingkat internasional. Dalam skala yang sangat
besar ini tentu bank sangat membutuhkan Teknologi Informasi (TI) untuk
pengelolaanya karena bank sudah mencakup lingkup yang sangat besar
hingga dunia internasional. Penggunaan Teknologi Informasi (TI) dalam
bidang perbankan diharapkan dapat memudahkan pihak bank maupun pengguna
jasa bank. Penerapan
Teknologi Informasi (TI) dalam dunia perbankan sangat membantu bank
dalam mempermudah dan meningkatkan fasilitasnya, Contohnya mesin ATM.
ATM(Automated Teller Machine) pertama kali ditemukan oleh Donald C.
Wetzel asal amerika serikat pada tahun 1968. Penemuan ini berawal dari
saat beliau lelah dan kesal mengantre dalam antrian panjang bank. Ia
lantas menemukan ide pengembangan mesin untuk nasabah bertransaksi. Ide
mesin ini ditujukan untuk menggantikan fungsi teller bank untuk melayani
nasabah dengan praktis. Mesin mulai digunakan secara komersil tepat
pada tanggal 2 september 1969, oleh Chemical bank, new York. Saat itulah
industri perbankan di dunia mengenal mesin ATM modern pertama yang
menggunakan kartu plastik ber-strip magnetik dan sukses diterima
bank-bank di Amerika Serikat. Namun, mesin ATM Wetzel bukanlah yang
pertama saat itu. Cikal bakal ATM itu sudah diperkenalkan sejak 1939
oleh Luther George Simjian. Sayangnya, pihak bank waktu itu masih tidak
bisa menerima pemikian bahwa sebuah mesin dapat menggantikan pekerjaan
manusia melayani nasabah. Bahkan, permintaan mesin ATM kala itu masih
sangat kecil. Alhasil, ATM temuan Simjian itu tidak sukses dipasaran.
Karena faktor itulah, Smithsonian’s National Museum of American History,
lebih memilih mencatat nama Donald Wetzel sebagai penemu ATM. Apalagi,
pada 1973, dari total 2.000 ATM yang beroperasi di Amerika Serikat,
sebagian besar adalah model buatan Docutel—perusahaan tempat Wetzel
bekerja.Pada
awal ditemukannya mesin ATM, ATM belum dapat terhubung secara online.
Baru pada 1974, perusahaan bernama Diebold asal Amerika Serikat,
berhasil mengaplikasikan ATM yang langsung terhubung secara online
dengan bank, sehingga mesin ini makin bisa memenuhi permintaan industri
perbankan. Dalam
perkembangannya, saat ini pengaplikasian Teknologi Informasi (TI) dalam
dunia perbankan bukan hanya mencakup ATM saja. Namun juga hal-hal
lainnya seperti Internet Banking. Dunia internet telah berkembank luas
dan mendunia. Selama tahun 1980-an programmer yang bekerja pada bidang
perbankan mulai dating dengan ide-ide untuk transaksi perbankan online.
Perkembankan internet banking pada awalnya di motori oleh organisasi
perbankan dan keuangan di eropa dan amerika serikat pada saat itu
disebut “Rumah perbankan”. Pada awal 1980 saat computer dan internet
belum banyak di kenal oleh masyarakat dunia dan tidak berkembang baik,
penggunaan “perbankan rumah” terbuat dari mesin fax dan telepon unutk
memudahkan orang yang menggunakan jasa bank. Lalu, penyebaranfasilitas
internet dan pemrogramman membuat peluang “perbankan rumah” semakin
besar. Tahun 1983, Nottingham building society (NBS) memelopori
perbankan online pertama di inggris. Layanan ini membentuk sebagian
besar fasilitas internet perbankan untuk diikuti. Fasilitas ini pada
awalnya tidak berkembang dengan baik dan membatasi jumlah transaksi
untuk pemegang rekening. Fasilitas yang diambil ini merupakan system
yang diambil dari system prestel, system yang digunakan departemen pos
inggris. Sedangkan di amerika serikat layanan ini pertama kali
dikenalkan pada oktober 1994. Yang dikembankan oleh Stamford federal
credit union , yang merupakan lembaga keuangan. Sedangkan jika di
Indonesia sendiri dikenalkan pada tahun 2001 yang pertama kali
dikenalkan oleh Bank Central Asia(BCA). Saat
ini online banking sudah sangat marak penggunaanya. Internet banking
bukan hanya menguntungkan pihak pelanggan pengguna jasa bank namun juga
menguntungkan bagi bank itu sendiri. Dengan Internet banking yang marak
penggunaanya saat ini, sekarang nasabah bank tidak perlu untuk datang ke
bank untuk mengambil tabungan, menabung, atau sekedar mengecek saldo
mereka. Berbagai kemudahan yang ditawarkan online banking sekarang ini
sudah dapat di manfaatkan oleh sebagian besar nasabah, karena saat ini
Teknologi Informasi (TI) sudah dapat dinikmati oleh sebagian besar
masyarakat baik golongan masyarakat kelas atas hingga golongan
masyarakat golongan bawah. Selain kelebihan-kelebihan diatas yang
ditawarkan oleh Internet banking, kelebihan lainnya yaitu misalnya
mentransfer uang ke rekening lain dengan Internet banking, membayar
tagihan listrik, membayar tagihan air, bahkan membeli pulsa secara
Internet dari Internet banking. Bahkan dewasa ini jual/beli barang/jasa
dapat dilakukan secara online. Pelanggan dapat membeli sesuatu hanya
dengan mengakses internet dan menggunakan Internet banking dari bank
masing-masing. Internet banking sekarang juga menawarkan kartu kredit
online, pinjaman personal, dan akun tabungan. Dan semua itu dilakukan
secara online. Selain nasabah pihak bank sendiri juga diuntungkan. Bank
akan lebih praktis dalam melayani nasabah dalam melakukan transaksi
karena jika nasabah melakukan transaksi denan menggunakan fasilitas
online banking maka teller bank tidak perlu melayani nasabah secara
manual. sehingga ini akan memudahkan teller karena jumlah nasabah yang
dating langsung ke bank akan berkurang dan ini akan membuat bank
mendapatkan keuntungan yang lebih . sehingga kesimpulannya semakin
banyak nasabah yang menggunakan online banking maka keuntungan yang di
dapat bank akan semakin bertambah besar. Pada akhirnya, jika bank
mendapat keuntungan maka bisa saja bank menawarkan tingkat suku bunga
yang lebih tinggi sehingga kembali dapat menguntungkan pelanggan.Menilai
dari popularitas yang sekarang, online banking akan terus popular dan
digunakan di masa yang akan datang. Individual dan pelaku bisnis yang
sebelumnya menolak untuk mengadopsi online banking sebagai alat
komersial, sekarang tidak akan mempunyai banyak pilihan lagi. Kecepatan
sistem online dalam melakukan transaksi akan mengalahkan metode
tradisional sepenuhnya. Bagaimanapun juga, perkembangan dari online
banking akan tergantung dari seberapa user-friendly nya fasilitas yang
ada, penambahan fasilitas yang baru yang akan ditambahkan dan bagaimana
konsep dari online banking dikemas sedemikian rupa untuk digunakan
secara umum. Sayangnya sampai sekarang bank dan pelanggan masih jarang
sepakat dalam hal fasilitas mana saja yang berguna dan tidak berguna.
Sejumlah riset pasar dan polling pelanggan diperlukan untuk menjembatani
jarak antara apa yang diperlukan dalam perbankan dan apa yang tersedia.Salah
satu penggunaan online banking di masa yang akan datang, menurut Bank
of America, harus menyediakan kesempatan untuk mengembangkan perbankan
di dalam cara-cara inovatif yang mengutamakan kecenderungan kelakuan
pelanggan, pilihan yang ada, dan trend. Ide-ide baru yang dikembangkan
harus menerapkan teknologi yang mengungkap wawasan yang mencakup skala
sosial dan fisik yang luas, dari interaksi dengan pelanggan secara
individu menuju kepada transaksi secara global. Perlu dilakukan riset
guna menemukan inovasi untuk mengubah dunia perbankan secara menyeluruh.
Peneliti akan menanyakan pertanyaan seperti : “Bagaimana caranya
sehingga semua pelanggan dapat memiliki pengetahuan dan alat yang
dibutuhkan untuk mengontrol keuangan mereka secara lebih baik di masa
yang akan datang?”, “Bagaimana interaksi perbankan ber-evolusi ketika
dunia pelanggan secara fisik dan virtual terjalin?”, dan “Bagaimana
jaringan sosial mengubah pengalaman pelanggan menjadi lebih mudah,
nyaman, dan lebih terintegrasi dengan kehidupan sehari-hari?
eran
teknologi dalam dunia perbankan sangatlah mutlak, dimana kemajuan suatu
sistem perbankan sudah barang tentu ditopang oleh peran teknologi
informasi. Semakin berkembang dan kompleksnya fasilitas yang diterapkan
perbankan untuk memudahkan pelayanan, itu berarti semakin beragam dan
kompleks adopsi teknologi yang dimiliki oleh suatu bank. Tidak dapat
dipungkiri, dalam setiap bidang termasuk perbankan penerapan teknologi
bertujuan selain untuk memudahkan operasional intern perusahaan, juga
bertujuan untuk semakin memudahkan pelayanan terhadap customers. Apalagi
untuk saat ini, khususnya dalam dunia perbankan hampir semua produk
yang ditawarkan kepada customers serupa, sehingga persaingan yang
terjadi dalam dunia perbankan adalah bagaimana memberikan produk yang
serba mudah dan serba cepat.Salah
satu bank yang paling mutakhir dengan teknologi hi-end nya adalah BCA,
dimana dengan asset teknologi mutakhir yang dimilikinya BCA mampu
menjadi leader dalam hal pelayanan e-banking. Dengan jumlah ATM terbesar
yang dimilikinya, fasilitas internet banking,dll. Padahal ukuran
kecanggihan sebuah teknologi perbankan tidak hanya dilihat dari coverage
ATM-nya semata, tapi seharusnya dilihat pada data centernya, khususnya
di aplikasi core bankingnya.Memang
kendala yang dihadapi oleh dunia perbankan adalah kompleks dan mahalnya
teknologi informasi, karena sebagian besar teknologi ini masih disuplay
oleh vendor-vendor luar negeri. Tetapi kita lihat sekarang, banyak
vendor – vendor pribumi yang berani bersaing dalam teknologi informasi
ini. Jadi kenapa kita tidak memakai vendor-vendor pribumi untuk
menanamkan teknologi informasi tersebut dalam dunia perbankan. Hal ini
manjadi tuntutan bagi perbankan karena mau tidak mau suatu korporasi
yang mempunyai ruang lingkup kerja yang luas ditambah dengan
operasional-operasional yang sangat banyak harus ditunjang dengan suatu
teknologi untuk memudahkan, mengefisienkan dan mengefektifkan kinerja
tersebut. Apalagi dalam dunia perbankan dibutuhkan suatu informasi
yang up to date bagi pihak manajemen menengah ke atas untuk
memprediksikan langkah bisnis yang akan diambil sehingga berbagai
kendala yang mungkin muncul dapat teratasi.Sebagai
contoh, dibangunnya suatu sistem informasi Biro Kredit Nasional oleh
Bank Indonesia, hal itu dilakukan tidak lain adalah untuk mengantisipasi
resiko kredit yang mungkin muncul apabila salah seorang debitur
mengajukan pinjaman di salah satu bank padahal pinjaman di bank lain
belum lunas. Hal ini dibutuhkan kesinergian dan up to date-nya informasi
antar bank sehingga hal tersebut dapat terhindarkan.Operasional
yang real time antar bank juga telah menjadi tuntutan bagi dunia
perbankan, karena hal ini menjadi salah satu materi bagi pelayanan yang
berkompetisi dalam memasarkan produk perbankan. Pengiriman uang transfer
antar bank, outlet-outlet otomasi (ATM), hal ini menjadi patokan
penilaian bagi para nasabah umumnya dalam melakukan transaksi dalam segi
pelayanan. Jadi memang mau tidak mau bisnis perbankan harus ditunjang
keefisienan operasional jika ingin bersaing di dalam dunianya, dan hal
ini harus ditunjang dengan suatu sistem yang terintegrasi yang termuat
dalam suatu teknologi informasi.Penerapan
suatu teknologi informasi menuntut diantaranya sumber daya manusia yang
memadai. Jika sumber daya manusia yang ada tidak menguasai teknologi
tersebut hal ini menjadi suatu pemborosan semata, karena mahalnya
teknologi yang telah dibeli jika tidak terpakai merupakan suatu hal yang
sia-sia. Oleh karena itu sebelum teknologi tersebut diterapkan, sudah
seharusnyalah kita instropeksi terhadap kemampuan korporasi, apakah
cocok teknologi tersebut diterapkan, apakah sumber daya manusianya
memadai, dan apakah teknologi tersebut mempunyai features yang dapat
digunakan dalam jangka waktu yang lama. Karena penerapan suatu sistem
teknologi informasi merupakan salah satu aktivitas investasi jangka
panjang bagi korporasi. Hal ini sudah sepatutnya menjadi hal yang
diperhitungkan dalam dunia perbankan, sebagai lembaga intermediasi bagi
masyarakat, sudah seharusnya perbankan menjadi “pelayan” yang setia
dengan selalu merealisasikan bentuk-bentuk pelayanan dengan menggunakan
teknologi informasi.Namun
masyarakat sering salah kaprah. Internet banking sering dikatakan
canggih karena memungkinkan akses perbankan dari manapun. Padahal jika
dilihat dari arsitektur sistem perbankannya, E-Banking hanyalah salah
satu channel dari banyak channel untuk transaksi perbankan semisal EDC
(electronic data capture) yang banyak terdapat di merchant belanja.
Ataupun mesin ATM itu sendiriMudahnya
sebuah sistem yang mengelola data hingga 140 juta customer base yang
hanya digunakan untuk pencatatan saja semisal KPU-Pemilu, tentunya tidak
lebih canggih dibandingkan BRI dengan 30 juta customer yang menggunakan
aplikasinya untuk menghitung kelipatan bunga dan kredit. Dan tentunya
tidak berarti BRI kalah canggih dengan aplikasi Bank Niaga yang mampu
dengan akses banyak channel-nya bila pelanggannya hanya 10juta.Pengembangan
lokasi layanan perbankan saat ini nyaris sudah tidak mungkin,
penambahan produk baru juga tidak akan beranjak jauh dari inovasi
sekitar mobile-banking dan ekstensifikasi layanan private banking, yang
semula diarahkan ke nasabah-nasabah kelas kakap saja. Layanan financial
planning yang semula sangat terbatas, kini semakin marak dan
dimungkinkan dengan terbukanya peluang untuk memadukan produk-produk
asuransi, pasar-modal dan dana-pensiun ke dalam layanan perbankan.
Teknologi yang diperlukan sifatnya menjadi sangat individual dan
tergantung pada profil dan kebutuhan masing-masing nasabah. Yang penting
adalah bahwa perkembangan saat ini menunjukkan bahwa layanan
jasa-keuangan sedang bergerak ke arah konvergensi di antara keempat
jenis produk tersebut.Lalu,
bagaimana penerapan teknologi informasi untuk kebutuhan seperti ini?
Tidak mungkin melakukan integrasi dari semua sistem aplikasi yang
terkait, karena masing-masing aplikasi hampir pasti dioperasikan oleh
perusahaan-perusahaan yang berbeda. Beberapa bank tampak mengoperasikan
service desk terpisah untuk masing-masing jenis layanan jasa keuangan.
Insurance desk misalnya, ada di sudut khusus untuk jenis layanan itu.
Capital market instruments relatip lebih mudah diintegrasikan ke dalam
layanan jasa perbankan, itupun kalau konfigurasi produknya simpel-simpel
saja. Pola ini primordial sifatnya dan sudah dilakukan lebih dari 10
tahun yang lalu. Tantangannya adalah dukungan teknologi perbankan di
meja service representative yang dapat digunakan untuk memadukan semua
layanan jasa perbankan ini dan meraciknya secara individual untuk para
nasabah yang memerlukan.Berbagai
kasus di atas membantu menunjukkan bahwa teknologi yang diterapkan
dengan baik memberikan competitive advantage kepada sebuah bank. Setiap
bank mempunyai akses yang sama atas teknologi yang ada, namun yang mampu
memanfaatkannya dengan benar adalah mereka yang berhasil meraciknya ke
dalam sebuah konfigurasi yang fungsional dan efisien, yang
diimplementasikan dengan seksama, yang mendukung produk dan layanan yang
ciamik serta dioperasikan dengan tepat-guna. Membeli teknologi adalah
kegiatan yang paling mudah dan tidak memerlukan keahlian tinggi. Namun,
semuanya kembali memerlukan perancangan, penerapan teknologi yang baik,
Good IT Governance, yang berdasarkan keseuaian target korporasi dari
perbankan itu sendiri.4. KESIMPULAN
esimpulannya
yaitu Teknologi Informasi (TI) sangat banyak berpengaruh terhadap
bidang perbankan sejak ditemukannya komputer. Pengaruh yang diberikan
oleh Teknologi Informasi (TI) kedalam dunia perbankan dapat meluputi
pengaruh baik maupun pengaruh buruk bagi perbankan itu sendiri. Namun,
setelah Teknologi Informasi (TI) mulai ditemukan dan dikenalkan ke dunia
perbankan, dunia perbankan semakin maju dan lebih efisien dalam system
pelayanan, administrasi, dan lain-lain. Oleh karena itu perkembangan
dunia perbankan sekarang ini tidak bias lepas oleh peran Teknologi
Informasi (TI). Perkembangan teknologi komputer di perbankanSemakin
majunya teknologi di dunia transaksi perbankanpun mulai mengunakan
teknologi berbasis komputer untuk mempermudah transaksi dengan nasabah.
yang tadinya melayani nasabah dengan harus bertemu / nasabah datang ke
cabang2 bank yang disediakan oleh bank yang dia gunakan untuk
menabung/infertasi menjadi lebih mudah karena bank mulai mengunakan
teknoligi berbasis komputer dan sekarang sudah bisa mengakses lewat
internet bahkan dengan mobile “HP” dengan SMS sudah banyak diterapkan
bank.Dalam
dunia perbankan, perkembangan teknologi informasi membuat para
perusahaan mengubah strategi bisnis dengan menempatkan teknologi sebagai
unsur utama dalam proses inovasi produk dan jasa seperti :- Adanya transaksi berupa Transfer uang via mobile maupun via teller.- Adanya ATM ( Auto Teller Machine ) pengambilan uang secara cash secara 24 jam.- Penggunaan Database di bank – bank.- Sinkronisasi data – data pada Kantor Cabang dengan Kantor Pusat Bank.Dengan
adanya jaringan computer hubungan atau komunikasi kita dengan klien
jadi lebih hemat, efisien dan cepat. Contohnya : email, teleconference.Sedangkan
di rumah dapat berkomunikasi dengan pengguna lain untuk menjalin
silaturahmi (chatting), dan sebagai hiburan dapat digunakan untuk
bermain game online, sharing file. Apabila kita mempunyai lebih dari
satu komputer, kita bisa terhubung dengan internet melalui satu
jaringan. Contohnya seperti di warnet atau rumah yang memiliki banyak
kamar dan terdapat setiap komputer di dalamnya.Pada
dunia perbankan, perkembangan teknologi informasi membuat para
perusahaan mengubah strategi bisnis dengan menempatkan teknologi sebagai
unsur utama dalam proses inovasi produk dan jasa. Seperti halnya
pelayanan electronic transaction (e-banking) melalui ATM, phone banking
dan Internet Banking misalnya, merupakan bentuk-bentuk baru dari
pelayanan bank yang mengubah pelayanan transaksi manual menjadi
pelayanan transaksi yang berdasarkan teknologi.Kriteria pemilihan teknologi perangkat lunak perbankanLembaga
keuangan di Indonesia, termasuk bank, sudah lebih cepat dan intensif
dibandingkan sector atau jenis industri lainnya dalam menerapkan
teknologi computer dalam memberikan pelayanannya ke nasabah. Jasa-jas
ini meliputi pembayaran komputerisasi (pemindahan dana melalui computer
dengan fasilitas jaringan komunikasi datanya); jasa penyetoran dan
pengambilan dana secara otomatis melalui ATM atau berbagai jenis kartu
plastic; homebanking dan internet banking serta fasilitas pelayanan
lainnya. Beberapa contoh jenis teknologi computer tersebut diantaranya
mesin Automated Teller Machine (ATM), berbagai jenis kartu kredit, Point
of sales (POS), electronic fund transfer system, dan otomatisasi
kliring.Fungsi
teknologi informasi (TI) telah mengalami perubahan dan perkembangan
pesat pada decade terakhir ini. Fungsi TI yang semakin khusus mendorong
setiap bank untuk membentuk bagian, departemen, atau unit kerja khusus
tersendiri. Walaupun struktur tersebut tergantung pada berbagai factor
misalnya skla bisnis dan beban kerja, tetapi unit kerja tersebut
mencerminkan 2 aspek kegiatan yaitu aspek pengembangan teknologi dan
aspek operasionalnya.Fasilitas
pengolahan data yang tersedia di bank saat ini merupakan hasil kemajuan
teknologi dan kebutuhan untuk menjalankan operasi secara sistematis dan
baik sesuai dengan aliran masuk dan keluar dana bank. Fasilitas
tersebut berfungsi untuk menangani, memilih, menghitung, menyusun,
melaporkan, dan mengirimkan informasi. Jadi penggunaan TI di bank
dimaksud adalah untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi pengelolaan
data kegiatan usaha perbankan sehingga dapat memberikan hasil yang
akurat, benar, tepat waktu, dan dapat menjamin kerahasiaan informasi
(sesuai peraturan Bank Indonesia).Fungsi
TSI yang tepat tidak terlepas dari criteria pemilihan jenis teknologi
yang akan digunakan oleh bank. Sistem aplikasi computer yang digunakan
di bidang perbankan harus bisa mengakomodasikan semua kebutuhan bank dan
sesuai dengan ketentuan otoritas moneter (salam hal ini adalah Bank
Indonesia). Hal ini memerlukan pemilihan software computer mengingat
jenis software yang ada dan ditawarkan di pasar relative banyak. Secara
umum pemilihan ini berdasarkan kesesuaian antara kapasita bank dengan
fasilitas atau kemampuan software yang akan dipilih sehingga investasi
yang telah dikeluarkan benar-benar efektif dan memberikan nilai tambah
terhadap bank.Sebagai
contoh, Bank yang kapasitasnya relative kecil, misalnya Bank
Perkreditan Rakyat atau BPR kurang relevan bila menggunakan system
aplikasi computer yang menyediakan fasilitas transaksi dalam valuta
asing atau pengelolaan giro. Hal ini menginbgat bahwa BPR tidak boleh
melakukan transaksi dalam valuta asing dan tidak ikut dalam lalu lintas
pembayaran giral. Penggunaan software tersebut menjadi tidak efisien dan
biaya investasinya lebih besar dibandingkan dengan nilai tambah yang
dihasilkannya.Kriteria
pemilihan software computer perbankan yang baik sesuai dengan kebutuhan
bank secara umum berdasarkan pertimbangan-pertimbangan berikut:1. Kemampuan dokumentasi atau Penyimpanan DataJenis
dan klasifikasi data bank yang relative banyak harus bisa ditampung
oleh software yang akan digunakan, termasuk pertimbangan segi keamanan
datanya. Jumlah nasabah serta frekuensi dan jumlah transaksi harian yang
besar memerlukan memory computer yang besar, selain memerlukan
kecepatan prosesor yang tinggi juga. Sebagai contoh BPR kurang efisien
jika menggunakan mesin besar, misalnya AS/400 dalm operasionalnya karena
kapasitas dan cakupan geografis BPR biasanya relative kecil.2. Keluwesan (Flexibility)Operasional
bank selalu berkembang dengan kebutuhan yang berubah-ubah dan mungkin
bertambah di kemudian hari walaupun informasi dasarnya tetap sama.
Kondisi ini harus bisa diantisipasi oleh perangkat lunak computer sampai
batas-batas tertentu. Setiap bank mempunyai system dan prosedur yang
mungkin berbeda meskipun data atau informasi dasar yang diolahnya sama.
Perangkat lunak computer yang fleksibel dapat digunakan oleh dua bank
yang kapasitasnya sama tetapi system dan prosedurnya berbeda.3. Sistem KeamananSebagai
lembaga kepercayaan masyarakat (agent of trusth), bank memerlukan
system keamanan yang handal untuk menjaga kerahasiaan data atau keuangan
nasabah; serta mencegah penyalahgunaan data atau keuangan oleh pihak
lain yang tidak bertanggung jawab. Software computer perbankan yang baik
harus menyediakan fasilitas pengendalian dan pengamanan tersebut.4. Kemudahan penggunaan (user friendly)Pengertian
mudah dioperasikan bukan berarti setiap pemakai (user) bisa mengakses
ke software tersebut tetapi petugas yang memang mempunyai kewenangan
mudah mengoperasikan proses yang menjadi tanggung jawabnya. Tahap input,
proses, dan output yang dilakukan pada software tersebut tidak menjadi
penghambat dalam kegiatan perbankan secara keseluruhan. System aplikasi
computer yang baik bahkan dapat mendeteksi kesalahan pengoperasian yaitu
dengan memberikan error message dan memberikan petunjuk pemecahan
masalahnya.5. Sistem Pelaporan (Reporting system)Data
atau informasi yang dibutuhkan harus bisa disajikan dalam bentuk yang
jelas dan mudah dimengerti. Bank memerlukan laporan-laporan yang lengkap
dan jelas tersebut terutama dalam proses pemeriksaan (audit) atau
penyajian laporan yang bisa dimengerti oleh pihak-pihak yang
berkempentingan dengan harapan keuangan setiap bank menjadi lebih
transparan dan bisa dipertanggungjawabkan.6. Aspek PemeliharaanKinerja
software perbankan diharapkan relative stabil selama bank beroperasi.
Kondisi ini memerlukan aspek pemeliharaaan yang baik, dalam arti secara
teknis tidak sulit dilakukan dan tidak membutuhkan biaya yang relative
mahal. Pemeliharaan ini juga menyangkut pergantian atau perbaikan teknis
peralatan dan modifikasi atau pengembangan software.7. Source CodeSoftware
perbankan biasanya merupakan program paket yang sudah di-compile
sehingga menjadi excecutable file. File program tersebut relative tidak
bisa dirubah atau dimodifikasi seandainya bank menginginkan perubahan
atau fasilitas tambahan dari software tersebut. Kondisi ini bisa diatasi
jika pihak bank mempunyai dan memahami software tersevut dalam bentuk
bahasa pemrograman aslinya atau source code.8. Struktur informasi dan hubungan antar sub sistem aplikasi bankHubungan antar sub sistem aplikasi pada operasional bank.Konsep
front office yang lebih mendekati sisi nasabah dan konsep back office
yang lebih mendekati sisi bank sebagai lembaga keungan yang harus
mencatat, mendokumentasikan, dan atau mempublikasikan informasi
keuangan, menyebabkan system aplikasi perbankan terdiri dari sub-sub
system yang saling berkaitan sesuai dengan tahap-tahap pemrosesan dan
jenis-jenis data keuangan.Trend Produk Sistem Informasi PerbankanSaat ini bank ritel di Indonesia memiliki produk dan layanan:
- Tabungan
- Deposito
- Giro
- Kartu Debit
- Kartu Kredit
- Perdagangan Bank Notes, Valas, dsb (Trade Finance)
Trend TransaksiJenis
transaski sudah beragam baik menggunakan Kartu Debit, Kartu Kredit yang
memanfaatkan jaringan ATM atau Debit Access Transaction umumnya di
Cashier yang berlokasi di gerai, outlet tempat-tempat perbelanjaan.Sebagai
gambaran BCA dengan 750 kantor online-nya, dilengkapi 2.100 ATM yang
mempunyai fungsionalitas memadai, dapat menghandle dengan baik 8,2 juta
nasabahnya.Dengan
jumlah transaksi per hari 2,4 juta. Dari jumlah transksi tersebut
rata-rata 821.000 transaski dilakukan melalui ATM, dengan kata lain
tingkat pemakaian ATM-nya sebesar 3,9 kali. Sedangkan transaksi lainnya
yang sudah lazim dilakukan meliputi:
- Fasilitas Pembayaran: Pemindahbukuan dan Penarikan Tunai
- Fasilitas untuk menerima Pembayaran (speed collect)
- Pembukaan dan pengecekan L/C
Layanan On Line BankingSeperti ungkapan futurolog teknologi Nicholas Negroponte;
bahwa dunia makin lama makin digital. Hal ini ditengarai oleh pesatnya
perkembangan transaksi bisnis dan kegiatan non-bisnis yang makin beralih
ke pemanfaatan komputer on-line.Dipicu oleh perkembangan Internet, makin meningkatnya kemampuan hardware dan software dengan
kecepatan tinggi dan penyebaran komputer, makin menyadarkan nasabah
bank akan berbagai kemudahan yang didapatkan dengan ketersediaan
layanan On-line banking.Saat ini standar layanan ritel banking kelas dunia seperti Chase Manhattan Bank, Bank Of America (BOA) bagi nasabahnya bukan saja menyediakan transakasi real-time, namun banyak lagi produk layanan berbasis on-line seperti:
- Packet S/W (Windows) gratis dan tak terbatas sebagai antisipasi memenangkan persaingan teller-less.
- Packet software keuangan (Quicken, MoneyOne, BankNow)
- Packet Entreprise Resourches Planning (ERP software) yang tentunya sangat dibutuhkan dalam mengelola bisnisnya.
Kesemua software bantuan tadi dapat diakses, berkat tersedianya portal khusus yang dimiliki oleh setiap Bank.Ketersediaan Teknologi dan DampaknyaPerkembangan
teknologi telekomunikasi dan informatika mengarah ke konvergensi dan
dipicu oleh ketatnya kompetisi, melahirkan berbagai inovasi dan lompatan
teknologi Telematika.Paradigma diatas sangat mempengaruhi pola dan strategi bisnis, tidak terkecuali industri perbankan. Tuntutan keragaman,kemudahan, kecepatan dan harga jasa yang sangat murah semakin cepat mengemuka.Bagi sektor perbankan yang sangat mengutamakan unsur kepercayaan dan efisiensi serta layanan berkualitas,
perlu menata ulang bisnisnya dengan mencermati ketersediaan inovasi
teknologi serta dampaknya bagi kelangsungan dan pertumbuhan bisnisnya.Berikut diuraikan teknologi dan dampaknya bagi perbankanA. InternetMerupakan
jaringan media informasi global untuk umum berkecepatan tinggi, yang
menghubungkan setiap PC dengan PC lain melalui modem.Manajemen
operasinya diatur melalui Penyedia Jasa Internet (ISP) yang terhubung
dengan International Internet Gateway, sehingga setiap individu dengan
PC yang dilengkapi modem dapat berkomunikasi, bertukar informasi atau
hanya sebatas mencari informasi keseluruh belahan dunia.B. IntranetJaringan
komunikasi intuk keperluan internal, yang mampu membuat sesama karyawan
dapat bertukar informasi dan bertukar pengetahuan ataupun media
penyampaian informasi kebijakan perusahaan pengganti majalah, bulletin
di internal perusahaannya (private network).C. ExtranetJaringan
komunikasi yang dibangun dari saru perusahaan ke perusahaan lainnya
untuk saling bertukar informasi, bertransaski dari dan ke supllier,
pelanggan dan pelaku bisnis lainnya.D. World Wide Web (www)Entitas
yang paling cepat tumbuh dalam fasilitas Internet, yang menyediakan
fasilitas dan kemudahan dalam membuka atau mengirim informasi melalui
saluran/ links “hypertext”.Dengan
entitas ini memudahkan setiap komputer yang terhubung ke Web secara
cepat mendapat akses informasi umum dari setiap komputer lainnya di
Internet, walaupun jumlah informasinya banyak atau dari tempat yang
jauh.E. e- commerceMerupakan
aplikasi perdagangan yang memanfaatkan fasilitas Internet, yang
menjadikan setiap individu/ perusahaan dapat secara langsung tersambung
secara digital ke perusahaan/individu lainnya untuk melakakukan
transaksi bisnis.Pemanfaatannya saat ini dapat dikategorikan dalam:1. Business to Business2. Business to CustomersAgar keduabelah pihak dapat bertransaksi secara langsung, terlebih dahulu harus dibangun 2 sistem yang terintegrasi:1. Interactive order entry and processingMenjamin tersedianya fasilitas bertransaksi mulai, Informasi produk dan specifikasinya (e-marketplace), Pemesanan (Placing Order), Order Processing sampai pemenuhan Order (e-fulfillment)2. On-line paymentFasilitas
internet yang memungkinkan pembayaran dilakukan secara on-line antara
pembeli ke Bank atau Credit Card, setelah proses order terpenuhi
persyaratannya (e-fulfillment).Fasilitas
ini menggantikan proses dagang konvensional seperti : pesan lewat Fax,
e-mail, pembayaran dengan L/C sampai monitoring kelengkapan dokumennya.F. e- retailForrester Research,
November 2000 mengatakan, penjualan ritel melalui internet akan
mencapai USD 92 juta pada 2001. Hal ini membuktikan jalur internet telah
memantapkan diri sebagai perantara penjualan dengan pertumbuhan
tercepat.Umumnya kegiatan e-retail meliputi:a. Pengembangan model bisnisb. Disain situs WEBc. Pengembangan dan manajemen kontentd. Kemitraan dan aliansie. Akusisi pelangganf. Desain rantai persediaang. Model pemenuhan pelanggan (e-fulfillment)h. Rencana skalabilitasi. Integrasi dan eksekusi balik layar (back end)j. Cara mempertahankan pelanggank. Ekonomi jangka panjangBeberapa hal perbedaan e-retail dengan retail konvensional :1. Kecepatan menanggapi: Lebih cepat menerima dan memproses pesanan.2. Akses pelanggan terhadap informasi: Semakin ekstensif dan selalu up-to-date3.
Area jual beli yang selalu berubah: pperkenalkan produk baru
berdasarkan permintaan konsumen, bukan siklus perkembangan produk4. Kemantapan eksekusi: selain kesediaan produk dan kemudahan pembayaran, konsumen juga menuntut kecepatan pengiriman produk.Ada 5 (lima) kunci pokok untuk mencapai sinkronisasi supply chain, yaitu:1. Kesempurnaan
operasional: Perencanaan pengantaran dan menerapkan konsekuensi
perubahan atas upaya mengimplementasi kerangak peningkatan kinerja.2. Terobosan dengan memanfaatkan web, untuk pengurangan berlipat ganda biaya dari tiap proses.3. Menciptakan kerjasama baru4. Mengolola kompleksitas dalam waktu seketika5. Mengoptimalisasi hal-hal tak terdugaTercapainya
kelima kekuatan diatas akan sangat membantu dalam mengimplementasikan
strategi rantai persediaan, antara lain menyegmentasi berdasarkan
kebutuhan pelanggan dan merencanakan sesuai kondisi pasar serta
menyesuaikan jaringan logistik agar mencapai kesempurnaan e-retailing.G. e- governmentSistem
informasi pemerintahan yang berbasis web dan internet protocol untuk
meningkatkan pelayanan pemerintah kepada warganya secara cepat dan
murah. Contoh aplikasinya meliputi : KTP, Pajak, Fiskal dan SIM on-line.H. e- resourchesSuatu
bentuk Sistem Informasi Manajemen Pengelolaan Pendapatan Bagi Hasil
Eksplorasi Sumber Daya Alam (SDA) yang saat ini masih diimplementasikan
dibidang kelautan, dimana Pemerintah selaku pemegang hak pengelolaan
membuat situs Internet tentang seluruh kandungan kekayaan alam,
kebijakan ekploitasi, pola bagi hasil dan tatacara pembayarannya.Pendapatan bagi hasil dengan investor yang mengeksploitasi SDA tersebut dikelola secara on-line ke Bank.I. LAN –sharingMerupakan
teknologi peng-optimalasasian jaringan sehingga dapat digunakan
bersama-sama baik dalam Bank serempak dengan LAN Nasabah, dengan
pembatasan-pembatasan penggunaan fungsi, akses datanya dan menjamin
keamanan data base masing-masing pengguna.J. PortalPintu
gerbang bagi pengguna Internet, sehingga memungkinkan untuk pencarian,
bertukar informasi, memperoleh informasi tertentu secara up to date
hingga melaksanakan transasksi berbasis web (e-commerce, dsb)Kesepuluh
inovasi teknologi telematika di atas merupakan satu kesatuan yang
saling terintegrasi dan berdampak langsung terhadap pola bisnis dan
persaingan.Perusahaan-perusahaan
yang adaptif dalam memanfaatkan kesepuluh teknologi di atas bukan hanya
mencapai efisiensi usaha, namun juga mendapatkan banyak manfaat dalam
menata ulang usaha dan menyusun skenario pertumbuhannya, sampai
dimanfaatkan sebagai alat strategis untuk membangun berbagai keunggulan
dalam memenangkan persaingan yang cenderung semakin terbuka dan
meng-global.Tabel
di bawah menunjukkan bagaimana kerangka rumusan solusi yang langsung
berpengaruh terhadap pola bisnis dan implementasi solusi bagi
perusahaan.
SISTEM INFORMASI PERBANKAN SYARIAH Dalam
melakukan kegiatannya perbankan syariah bekerja sama dengan bidang
teknologi informasi untuk membangun sistem informasi perbankan syariah
dengan membuat aplikasi khusus yang dapat mempermudah
semua proses-proses transaksi yang ada diperbankan syariah yang salah
satunya adalah proses transaksi jual beli salam. Dan sudah menjadi
sesuatu yang sangat relatif bila dikatakan bahwa sebuah aplikasi
teknologi perbankan syariah itu baik atau lebih baik dari aplikasi yang
lain ( Zachman, John A., A framework in information systems Architecture, New York: IBM Systems Journal 26, No.23, 1999 ).
Tetapi seorang ahli teknologi informasi Eropa menerangkan bahwa
aplikasi yang baik harus memenuhi beberapa persyaratan penting dan
saling berhubungan, yaitu:a. Sifat Operasional Aplikasi ( Product Operation )Untuk
melihat sifat operasional aplikasi, hal-hal yang diukur adalah
berhubungan dengan teknis analisis perancangan aplikasi dan
arsitekturnya. Seorang pakar Inggris bernama McCall merumuskan kualitas Product Operation sebagai berikut:1. Correctness, yaitu s ejauh mana suatu aplikasi memenuhi spesifikasi dan objectives dari users. Dalam hal ini yang harus kita perhitungkan adalah sejauh mana pengembang internal maupun eksternal ( vendor ) dapat mengetahui kebutuhan bisnis (business requirement ).
Dalam hal ini mereka harus mengerti bahwa ada beberapa perbedaan
signifikan antara arsitektur bank konvensional dengan arsitektur bank
syariah;2. Reliability yaitu kemampuan sebuah aplikasi melaksanakan kemampuan sesuai dengan fungsinya dan ketelitian yang akurat;3. Efficiency yaitu seberapa besar kapasitas parameter yang mendukung modul-modul yang saling berkaitan untuk memudahkanuser membuat turunan produk, interfacing antar modul serta interfacing terhadap aplikasi lain yang mungkin dihubungkan untuk mendukung suatu transaksi;4. Integrity yaitu
sejauh mana akses ke aplikasi dan data oleh pihak yang tidak berhak
dapat dikendalikan, seberapa tinggi akurasi dan tingkat security yang dimiliki; dan5. Usability yaitu f aktor ini menentukan sejauh mana kemudahan user mempelajari, menggunakan dan mengerti output yang dihasilkan.b. Kemampuan aplikasi dalam menjalani perubahan ( Product Revision )Dalam
perjalanan suatu usaha senantiasa terdapat perubahan-perubahan baik
dari sisi strategi maupun perubahan yang diakibatkan oleh regulasi. Oleh
karena itu ada beberapa faktor pokok yang harus dipertimbangkan adalah:1) Maintainability yaitu usaha untuk menemukan perbaikan dari kesalahan ( error ) maupun usaha untuk melakukan perubahan;2) Flexibility yaitu usaha yang diperlukan untuk melakukan modifikasi, terutama terhadap aplikasi yang berhubungan dengan hal-hal operasional;3) Testability yaitu usaha yang diperlukan untuk menguji atau memastikan suatu aplikasi telah sesuai dengan kebutuhan bisnis (business requirement ), comply dengan regulasi yang ada dan lain sebagainya.c. Daya adaptasi software terhadap lingkungan baru ( Product Transition ).Percepatan TI semakin hari terasa semakin cepat, perubahan-perubahan terjadi mulai dari operating system yang hampir setiap tahun mengeluarkan versi baru, software pendukung, delivery channel maupun hardware yang terus dikembangkan untuk mengembangkan aplikasinya sehingga dapat beradaptasi terhadap lingkungan baru.Delivery
channel merupakan salah satu faktor yang harus diperhitungkan dalam
pengembangan bisnis di masa depan, mengingat arah perbankan dunia menuju
sistem Cyber Banking (bank maya). Untuk mengantisipasi hal tersebut
maka perlu dilakukan pengujian terhadap aplikasi, apakah aplikasi yang
bersangkutan sanggup melakukan hubungan dengan aplikasi lain dalam
platform yang berbeda (Inter-operability), baik secara langsung maupun
dengan perantara perangkat lain (middleware).Aplikasi
pembiayaan salam diperbankan syariah pada umumnya dibuat untuk
melakukan pencatatan transaksi atau produk salam itu sendiri. Serta
untuk mengolah data yang diperlukan dalam pembiayaan syariah agar
terkomputerisasi dan lebih akurat sehingga tidak akan mengalami human
error atau redudansi data. Aplikasi ini juga didukung dengan teknologi
internet agar dapat diakses secara online oleh petugas dibagian-bagian
yang bersangkutan.Dalam
bidang pemasarannya semua lembaga perbankan syariah juga membangun
website khusus untuk melakukan proses e-banking untuk memberikan
kemudahan kepada nasabahnya dalam bertransaksi dan memperoleh informasi
tentang perbankan syariah maupun produk-produknya.DAMPAK TEKNOLOGI INFORMASI DALAM DUNIA PERBANKANPeran
teknologi dalam dunia perbankan sangatlah mutlak, dimana kemajuan suatu
sistem perbankan sudah barang tentu ditopang oleh peran teknologi
informasi. Semakin berkembang dan kompleksnya fasilitas yang diterapkan
perbankan untuk memudahkan pelayanan, itu berarti semakin beragam dan
kompleks adopsi teknologi yang dimiliki oleh suatu bank. Tidak dapat
dipungkiri, dalam setiap bidang termasuk perbankan penerapan teknologi
bertujuan selain untuk memudahkan operasional intern perusahaan, juga
bertujuan untuk semakin memudahkan pelayanan terhadap customers. Apalagi
untuk saat ini, khususnya dalam dunia perbankan hampir semua produk
yang ditawarkan kepada customers serupa, sehingga persaingan yang
terjadi dalam dunia perbankan adalah bagaimana memberikan produk yang
serba mudah dan serba cepat.Salah
satu bank yang paling mutakhir dengan teknologi hi-end nya adalah BCA,
dimana dengan asset teknologi mutakhir yang dimilikinya BCA mampu
menjadi leader dalam hal pelayanan e-banking. Dengan jumlah ATM terbesar
yang dimilikinya, fasilitas internet banking,dll. Padahal ukuran
kecanggihan sebuah teknologi perbankan tidak hanya dilihat dari coverage
ATM-nya semata, tapi seharusnya dilihat pada data centernya, khususnya
di aplikasi core bankingnya.Memang
kendala yang dihadapi oleh dunia perbankan adalah kompleks dan mahalnya
teknologi informasi, karena sebagian besar teknologi ini masih disuplay
oleh vendor-vendor luar negeri. Tetapi kita lihat sekarang, banyak
vendor – vendor pribumi yang berani bersaing dalam teknologi informasi
ini. Jadi kenapa kita tidak memakai vendor-vendor pribumi untuk
menanamkan teknologi informasi tersebut dalam dunia perbankan. Hal ini
manjadi tuntutan bagi perbankan karena mau tidak mau suatu korporasi
yang mempunyai ruang lingkup kerja yang luas ditambah dengan
operasional-operasional yang sangat banyak harus ditunjang dengan suatu
teknologi untuk memudahkan, mengefisienkan dan mengefektifkan kinerja
tersebut. Apalagi dalam dunia perbankan dibutuhkan suatu informasi yang up to date bagi
pihak manajemen menengah ke atas untuk memprediksikan langkah bisnis
yang akan diambil sehingga berbagai kendala yang mungkin muncul dapat
teratasi.Sebagai
contoh, dibangunnya suatu sistem informasi Biro Kredit Nasional oleh
Bank Indonesia, hal itu dilakukan tidak lain adalah untuk mengantisipasi
resiko kredit yang mungkin muncul apabila salah seorang debitur
mengajukan pinjaman di salah satu bank padahal pinjaman di bank lain
belum lunas. Hal ini dibutuhkan kesinergian dan up to date-nya informasi antar bank sehingga hal tersebut dapat terhindarkan.Operasional yang real time antar
bank juga telah menjadi tuntutan bagi dunia perbankan, karena hal ini
menjadi salah satu materi bagi pelayanan yang berkompetisi dalam
memasarkan produk perbankan. Pengiriman uang transfer antar bank,
outlet-outlet otomasi (ATM), hal ini menjadi patokan penilaian bagi para
nasabah umumnya dalam melakukan transaksi dalam segi pelayanan. Jadi
memang mau tidak mau bisnis perbankan harus ditunjang keefisienan
operasional jika ingin bersaing di dalam dunianya, dan hal ini harus
ditunjang dengan suatu sistem yang terintegrasi yang termuat dalam suatu
teknologi informasi.Penerapan
suatu teknologi informasi menuntut diantaranya sumber daya manusia yang
memadai. Jika sumber daya manusia yang ada tidak menguasai teknologi
tersebut hal ini menjadi suatu pemborosan semata, karena mahalnya
teknologi yang telah dibeli jika tidak terpakai merupakan suatu hal yang
sia-sia. Oleh karena itu sebelum teknologi tersebut diterapkan, sudah
seharusnyalah kita instropeksi terhadap kemampuan korporasi, apakah
cocok teknologi tersebut diterapkan, apakah sumber daya manusianya
memadai, dan apakah teknologi tersebut mempunyai features yang
dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama. Karena penerapan suatu
sistem teknologi informasi merupakan salah satu aktivitas investasi
jangka panjang bagi korporasi. Hal ini sudah sepatutnya menjadi hal yang
diperhitungkan dalam dunia perbankan, sebagai lembaga intermediasi bagi
masyarakat, sudah seharusnya perbankan menjadi “pelayan” yang setia
dengan selalu merealisasikan bentuk-bentuk pelayanan dengan menggunakan
teknologi informasi.Namun
masyarakat sering salah kaprah. Internet banking sering dikatakan
canggih karena memungkinkan akses perbankan dari manapun. Padahal jika
dilihat dari arsitektur sistem perbankannya, E-Banking hanyalah salah
satu channel dari banyak channel untuk transaksi perbankan semisal EDC
(electronic data capture) yang banyak terdapat di merchant belanja.
Ataupun mesin ATM itu sendiriMudahnya
sebuah sistem yang mengelola data hingga 140 juta customer base yang
hanya digunakan untuk pencatatan saja semisal KPU-Pemilu, tentunya tidak
lebih canggih dibandingkan BRI dengan 30 juta customer yang menggunakan
aplikasinya untuk menghitung kelipatan bunga dan kredit. Dan tentunya
tidak berarti BRI kalah canggih dengan aplikasi Bank Niaga yang mampu
dengan akses banyak channel-nya bila pelanggannya hanya 10juta.Pengembangan
lokasi layanan perbankan saat ini nyaris sudah tidak mungkin,
penambahan produk baru juga tidak akan beranjak jauh dari inovasi
sekitar mobile-banking dan ekstensifikasi layanan private banking, yang
semula diarahkan ke nasabah-nasabah kelas kakap saja. Layanan financial
planning yang semula sangat terbatas, kini semakin marak dan
dimungkinkan dengan terbukanya peluang untuk memadukan produk-produk
asuransi, pasar-modal dan dana-pensiun ke dalam layanan perbankan.
Teknologi yang diperlukan sifatnya menjadi sangat individual dan
tergantung pada profil dan kebutuhan masing-masing nasabah. Yang penting
adalah bahwa perkembangan saat ini menunjukkan bahwa layanan
jasa-keuangan sedang bergerak ke arah konvergensi di antara keempat
jenis produk tersebut.Lalu,
bagaimana penerapan teknologi informasi untuk kebutuhan seperti ini?
Tidak mungkin melakukan integrasi dari semua sistem aplikasi yang
terkait, karena masing-masing aplikasi hampir pasti dioperasikan oleh
perusahaan-perusahaan yang berbeda. Beberapa bank tampak mengoperasikan
service desk terpisah untuk masing-masing jenis layanan jasa keuangan.
Insurance desk misalnya, ada di sudut khusus untuk jenis layanan itu.
Capital market instruments relatip lebih mudah diintegrasikan ke dalam
layanan jasa perbankan, itupun kalau konfigurasi produknya simpel-simpel
saja. Pola ini primordial sifatnya dan sudah dilakukan lebih dari 10
tahun yang lalu. Tantangannya adalah dukungan teknologi perbankan di
meja service representative yang dapat digunakan untuk memadukan semua
layanan jasa perbankan ini dan meraciknya secara individual untuk para
nasabah yang memerlukan.Berbagai
kasus di atas membantu menunjukkan bahwa teknologi yang diterapkan
dengan baik memberikan competitive advantage kepada sebuah bank. Setiap
bank mempunyai akses yang sama atas teknologi yang ada, namun yang mampu
memanfaatkannya dengan benar adalah mereka yang berhasil meraciknya ke
dalam sebuah konfigurasi yang fungsional dan efisien, yang
diimplementasikan dengan seksama, yang mendukung produk dan layanan yang
ciamik serta dioperasikan dengan tepat-guna. Membeli teknologi adalah
kegiatan yang paling mudah dan tidak memerlukan keahlian tinggi. Namun,
semuanya kembali memerlukan perancangan, penerapan teknologi yang baik,
Good IT Governance, yang berdasarkan keseuaian target korporasi dari
perbankan itu sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar